Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Pengertian Teori dalam Metodologi Penelitian

Teori adalah seperangkat pernyataan tentang hubungan dua konsep atau lebih yang saling berkaitan satu sama lain sehingga menjadi rangkaian peristiwa.

Blog nhw - Penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ilmu pengetahuan, baik berupa fungsi pengajaran maupun pengabdian kepada masyarakat, sebab ilmu pengetahuan di dunia ini tidak dapat berkembang tanpa adanya penelitian. 

Pengajaran tidak hanya belajar tentang sumber tertulis yang sedang dipelajari, melainkan pengajaran juga harus melibatkan pengalaman dalam bidang penelitian, sehingga penelitian tersebut dapat berguna bagi kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Sebelum melakukan penelitian, perlunya pengajian terhadap latar belakang masalah dan teori yang dikembangkan berkenaan dengan permasalahan yang terjadi.

Latar belakang masalah memuat hal yang mendasari adanya sebuah penelitian, sehingga pada akhir penelitian diperoleh jawaban atas permasalahan yang dihadapi.

Pengertian teori

Teori adalah seperangkat pernyataan tentang hubungan dua konsep atau lebih yang saling berkaitan satu sama lain sehingga membentuk suatu rangkaian peristiwa yang utuh.

Teori dapat membaca suatu kenyataan empiris yang ada di sekitar.

Tanpa dihadapkan dengan peristiwa empiris, maka suatu teori akan lumpuh. 

Berkaitan dengan teori, Kerlinger menyatakan sebagai berikut.
A Theory is a set of interelated constructs (concepts), definitions, and preposition that present a systematic view of phenomena by specify relations among variables, with purpose of explaining and predicting the phenomena
Teori merupakan suatu konsep/konstruk, definisi, dan preposisi yang saling menerangkan satu sama lain, sehingga diperoleh gambaran bulat dan utuh tentang suatu peristiwa.

Definisi

Definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah frasa atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas, batasan.

Arti kedua, definisi merupakan rumusan tentang ruang lingkup dan ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembicaraan atau studi.

Konsep

Konsep merupakan bahan baku ilmu pengetahuan. Konsep adalah istilah atau simbol yang menunjuk pada suatu pengertian tertentu.

Konsep bersifat abstrak yang merujuk pada sesuatu yang konkret. Sifat abstrak pada konsep memiliki tingkatan tertentu, mulai dari rendah hingga tinggi.

Konsep yang memiliki abstraksi rendah, contohnya adalah ruang kelas. Ruang kelas merupakan hal abstrak yang bisa dikonkretkan dengan mudah, karena hal tersebut dapat dilihat oleh pancaindra.

Namun, konsep yang memiliki abstraksi tinggi tidak mudah untuk dikonkretkan, sebab hal tersebut tidak dapat dilihat oleh pancaindra, contoh: motivasi, minat, inspirasi, dan sebagainya.

Konsep dapat ditemukan pada buku teks, ensiklopedia, maupun kamus.

Konstruk

Adapun konstruk merupakan jenis konsep yang bersifat khusus karena dibatasi oleh tempat dan waktu.

Konstruk dapat diartikan sebagai konsep yang telah dibatasi pengertian (unsur, ciri, dan sifat) sehingga dapat diamati serta diukur.

Contohnya, “Minat terhadap pelajaran bahasa Indonesia Kelas X SMA Muhammadiyah Surakarta.”

Minat merupakan suatu konsep, sedangkan minat pelajaran bahasa Indonesia pada kelas X di SMA Muhammadiyah Surakarta merupakan suatu konstruk, karena dibatasi oleh tempat, lokasi, unsur, dan sebagainya.

Preposisi

Preposisi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih.

Dalam ilmu pendidikan dikenal beberapa konsep berikut, yaitu: minat, belajar, motivasi, stimulus, dan sebagainya.

Beberapa konsep dua atau lebih dihubungkan membentuk preposisi yang di dalamnya memuat pernyataan, jika .... maka .....

Contohnya: jika siswa memiliki motivasi yang tinggi, maka siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh.

Preposisi dibentuk melalui beberapa konsep/konstruk, sedangkan preposisi merupakan bahan baku untuk membuat suatu teori.

Hubungan antara konstruk, konsep, preposisi, dan teori penelitian

Pola hubungan antara konstruk, konsep, preposisi, dan teori dapat digambarkan sebagai berikut.

Fungsi teori

Teori yang tersusun secara sistematis membentuk tiga fungsi, yaitu:

Fungsi eksplanatif

Teori dapat berfungsi sebagai eksplanatif, yaitu teori sebagai penjelas hubungan antara peristiwa satu dengan yang lain yang terdapat pada kenyataan empiris. 

Dalam fungsi ini, suatu peristiwa harus memiliki relevansi yang jelas, contohnya hubungan antara peristiwa metode pembelajaran yang dilakukan di kelas dan keaktifan siswa saat pembelajaran menjelaskan tentang keefektifan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Fungsi prediktif

Teori dapat berfungsi sebagai prediktif, yaitu teori sebagai peramal, perkiraan dengan memprediksikan suatu peristiwa yang akan terjadi berdasarkan rangkaian keterkaitan antara peristiwa satu dengan yang lain.

Contohnya, dengan penggunaan metode yang tepat dalam aktivitas pembelajaran di dalam kelas, maka murid akan memahami dengan cepat sehingga proses pembelajaran dapat dikatakan efektif.

Pada pernyataan tersebut, suatu keefektifan proses pembelajaran bukanlah suatu fakta, melainkan hanya suatu perkiraan, sehingga perlu adanya praktik atau uji coba terhadap suatu teori tersebut.

Fungsi prediktif ini dapat diterapkan pada tiga situasi, yaitu:

  1. Pada waktu yang akan datang (masa depan)
  2. Pada tempat/lokasi yang berbeda
  3. Pada suatu kelompok yang lebih besar

Fungsi kontrol

Sementara teori dapat berfungsi sebagai kontrol, teori tidak hanya menjelaskan dan memperkirakan, tetapi juga mampu mengendalikan peristiwa supaya tidak mengarah pada hal-hal yang negatif.


© blognhw.com. All rights reserved. Developed by Jago Desain